tegarnews.site-Bogor Raya| Kawasan Puncak bogor saat ini menjadi sunyi dan gelap saat malam tiba, kondisi puncak saat ini dikhawatirkan dijadikan kesempatan dalam tindak kejahatan. Minimnya penerangan lampu jalan di sepanjang jalur puncak akan menjadi persoalan baru bagi khususnya para penegak hukum /Polisi.
Sudah selayaknya antisivasi dini demi menjaga keamanan dan kenyananan para pengguna jalan, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak di inginkan terjadi, baru kemudian ada aksi.
Penerangan yang sangat minim membuat warga khawatir akan keselamatan para pengguna lalu lintas di lokasi puncak. Tidak sedikit yang berkomentar via medsos umumnya para netizen mengeluhkan kondisi puncak yang gelap gulita, meminta agar lampu penerangan diperbanyak serta ditingkatkan patroli pasca pembongkaran lapak pedagang.
Pada gelar rapat Rabu (3/7/24) kemarin. Pj Bupati Bogor Asmara Tosepu bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Salah satunya membahas terkait penataan kawasan puncak pasca pembongkaran lapak,
“ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan 24 Juni 2024 yang lalu, yakni pada penertiban relokasi pedagang kaki lima yang ada di sepanjang jalur Puncak,” Ujar Asmawa.
Asmawa pun menjelaskan rapat ini membahas hal-hal teknis pengembangan kawasan Puncak, termasuk rest area yang ada di Gunung Mas. Mengingat jalur Puncak merupakan jalan nasional maka perlu penanganan secara komprehensif dari pemerintah pusat, termasuk fasilitas lampu penerangan jalan disepanjang jalan puncak.
“Yakni berupa jalur pedestrian, pelebaran jalan, pembangunan taman-taman, pengadaan lampu penerangan jalan (PJU), “terangnya.
Asmawa juga berharap ada penambahan beberapa spot di kawasan rest area tersebut. Di antaranya penambahan area lahan parkir, pembukaan jalan yang mengarah ke kawasan wisata Gunung Mas, sarana prasarana lainnya seperti toilet, dan lain-lain yang memang masih dirasakan kurang. Sehingga adanya penambahan sarana prasarana tersebut, diharapkan maksud tujuan dari pembangunan rest area tersebut bisa terwujud. Mengingat kawasan Puncak merupakan kawasan destinasi wisata yang sangat digemari oleh masyarakat baik itu dari luar maupun lokal, “ucapnya.
Pengecekan dilapangan oleh Ditjen Bina Marga dan Ditjen Cipta Karya, terkait pengukuran lokasi atau lahan yang akan dilakukan pelebaran jalan, pembangunan taman, maupun pedestrian.
Terutama di beberapa titik perlu adanya pagar pengaman jalan.
“Secepatnya kami akan lakukan tindak lanjut. Alhamdulillah Kementerian PUPR sendiri ternyata sudah ada program perencanaan untuk penataan kawasan puncak,”tegasnya.
(Red)