tegarnews.site-Bogor Raya| Dugaan penyimpanan dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Bumi tegar beriman kembali terungkap. Sekretaris Indonesia Morality Watch (IMW) Bogor Raya, A.R Sogiri menyebutkan adanya indikasi penyalahgunaan Dana BOS Kementerian Agama (Kemenag) di Mts Darul Qur’an yang beralamat di Kp Anyar RT02/RW03 Cisarua, Kabupaten Bogor.
” Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi dugaan kecurangan sehingga berpotensi terjadinya kerugian negara. Bahkan, saat pengajuan dana bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) untuk guru honorer tahun 2023 diduga adanya pemalsuan tandatangan,” jelasnya kepada wartawan, Kamis 22 Agustus 2024.
Pemalsuan yang dimaksud, kata dia lagi, yakni adanya dokumen daftar guru Mts Darul Qur’an yang ditandatangani oleh Kepala Yayasan Darul Qur’an Drs H. Djawahir pada bulan Juli 2023 sedangkan yang bersangkutan (Djawahir) telah meninggal dunia pada 2019 lalu.
” Dari pengajuan gaji 24 orang guru honorer pada 2023 Mts Darul Qur’an menerima Bosda senilai Rp12 juta untuk gaji 4 orang guru honorer. Namun ditemukan adanya indikasi pemalsuan tandatangan Kepala Yayasan saat pengajuan, selain itu Bosda yang diterima tidak tepat sasaran karena yang seharusnya menjadi hak 4 orang guru tapi malah dibagikan oleh kepala Mts kepada beberapa guru lain hingga untuk biaya perjalanan ke Garut,” imbuhnya.
Lebih jauh A.R Sogiri mengatakan, besarnya nilai Dana Bos Kemenag yang terima Mts Darul Qur’an yang mencapai Rp 1 Miliar setiap tahunnya, harus menjadi perhatian serius aparat hukum agar segera turun tangan memeriksa serta meminta pertanggungjawaban secara hukum oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab karena terdapat indikasi kerugian negara dan ataupun perbuatan melawan hukum (pemalsuan dokumen LPJ).
” Semua dokumen berupa LPJ tahun 2023 sudah kita miliki dan hasil penelitian pun telah rampung. Dalam waktu dekat akan dilakukan pelaporan kepada aparat hukum,” kata dia.
Sementara Itu, Ketua Yayasan Darul Quran Cisarua, Dadang saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban apapun. Sama halnya dengan Kepala Sekolah MTS Darul Quran, Sodiq yang enggan memberikan komentar terkait adanya dugaan penyalahgunaan dana Bos Mts Darul Quran.
Sumber : IMW
(Rls/red)